Welcome to "Kisahku" KLIK untuk tawaran PAYTREN http://www.paytreni.com/prima

Rabu, 22 Februari 2012

KESETIAAN CINTA

KESETIAAN CINTA
                                                   
      
      Cerita ini adalah cerita yang sayaa tujukan untuk diri saya sendiri karena mungkin cerita inilah yang dapat mengobati rasa sakitku.
      Cerita ini diawali saat pertama kali aku melihat seorang wanita yang begitu membuat hati ini berdebar dan membuat aku memberanikan diri untuk mengucapkan
      “Hay boleh kenalan?”, Itu adalah pertama kalinya ku ucapkan kalimat seperti itu.
      “Boleh” jawabnya pada ku, begitu hatiku berbunga mendengarnya.
      “Oh Tuhan,apa ini bidadari yang engkau ciptakan untukku seorang?” Tanya ku dalam hati. 
      “perkenalkan aku Tiyo,nama kamu siapa?” Ku perkenalkan nama ku padanya!
      “Aku Diana “Jawabnya dengan malu.
Setelah perkenalan itu kami mulai lebih mengenal satu sama lain, hari-hari selalu mereka jalani bagaikan hari esok matahari tak akan muncul lagi. Mereka selalu bersama menikmati indahnya sekolah baru ini.
       Pagi itu di dalam kelas aku memberanikan diri untuk menyapanya
      “Hi pagi” dan saat itu pertama aku melihat senyumnya yang membuat aku mulai tertarik kepadanya, kami pun saling memberi perhatian satu sama lain, hari- hari yang membuat aku merasa bahagia.
      Suatu hari aku memberanikan diri tuk mengucapkan padanya
      “Jika diantara bidadari yang ada dilangit turun untuk mendekatiku maka akan Aku katakan Aku telah mencintai DIA,dan walaupun ruang angkasa itu hampa lebih hampa hidupku tanpa Kamu,Aku bukan ingin merayumu tetapi aku hanya ingin kau tau betapa Aku inginkan dirimu mengisi seluruh tempat kosong di hatiku?”
      “Terlalu indah ucapanmu itu sehingga Aku tak bisa menahan gejolak perasaan cinta yang Aku simpan di hati,Aku juga mencintai dirimu” jawabnya dengan sedikit timbul warna merah dipipinya.                    
      Entah berapa banyak waktu yang telah kuhabiskan bersamanya, dan entah kenapa hati ini merasa kosong ketika Dia pergi walau itu hanya sebentar.
      Setelah cukup lama menjalani hubungan, pagi itu Aku mengucapkan kata-kata yang entah kenapa itu bisa terfikir olehku!
      “Apakah hubungan kita bisa bertahan lama ya?” Tanyaku padanya.
      “Kamu kok tanya seperti itu, apa kamu tidak percaya dengan cinta kita?“ jawabnya dengan sedikit marah
       “Maafkan aku telah meragukan kepercayaan  cinta kita!”
       “Jangan kau ulangi pertanyaanmu itu kalau tidak mau cinta kita menjadi sebuah karangan cerita yang hanya bisa kita tangisi” ucapanya padaku.
      Semenjak kejadian itu Aku selalu memikirkan ucapanku tadi ,saat Aku mau tidurpun terbayang kata-kata yang mengapa bisa terucap pada bibirku yang bahkan memanggil namanyapun penuh dengan perjuangan. semenjak itu Aku berjanji tak akan mengucapkan kata-kata yang membuat dia merasa sedih.
      Keesokan harinya kami bertemu kembali tapi kulihat raut wajahnya saat itu terlihat sedih.
      “Apa yang sedang meluakai hatimu hingga senyumpun tak nampak di wajahmu?” tanyaku padanya.
      Tapi Dia tak ingin membicarakannya pada ku. Aku mencoba merayu dirinya yang sedang besedih itu, ayolah cerita kita kan telah berjanji tak akan ada rahasia antara kita! Dan setelah beberapa lama Aku merayunya akhirnya Dia menjawab.
      “Hi, apakah kau bisa mlepas ku jika ku pergi nanti?” Tanya Dia padaku.
      “Kok kamu ganti yang Tanya seperti itu?”Tanyaku kembali padanya.
      “Kemarin  ku mendengar pembicaraan orangtuaku bahwa Aku besok semester genap akan di pindah ke Bandung” jawabnya sambil menangis.
      “Apa? Tak mungkin kenapa begitu cepat cinta datang dan pergi?”Tanyaku.                                  
      “Maafkan Aku!”dia memohon!
      “Tak apa jika itu bisa membuat dirimu lebih bahagia dengan ikut rencana orangtua kamu,Aku juga ikut bahagia!”jawabku dengan sedikit mengeluarkan air mata.
      Begitu cepat waktu yang di takutkan tiba.
      Diana pun ikut orang tuanya ke bandung dan bersekolah disana, sedangkan Tiyo yang selalu mennunggu kedatangan Diana kembali selalu kesepian sendiri.
      Setelah beberapa tahun Tiyo tumbuh dewasa menjadi laki-laki yang sangat di kagumi lawan jenisnya.
      Entah apakah ini pertanda atau apakah itu namanya ketika melihat hasil SNMPTN ia diterima di salah satu perguruan tinggi di Bandung itulah kesempatan untuk Tiyo mencari dimana Diana tinggal atau sekolah sekarang. Dengan berjalannya waktu sambil mengerjakan tugas-tugasnya kuliah Diapun tak berhenti mencari informasi tentang keberadaan Diana.
      Ketika ia berjalan menyusuru kota bandung ia melihat seorang gadis memakai baju putih dan celana Jins hitam berjalan dengan seorang pria.
      “Apakah itu dirimu Diana?” Tanya Tiyo dalam hatinya.
Rambut panjang yang selalu dia rawat sejak kecil masih terurai panjang hal itu yang membuat Tiyo berfikir kalau Diana masihlah Diana yang dulu tapi ketika tepat di depan sebuah kantor ia berpisah dengan pria tersebut karena telah ditunggu seseorang dari dalam sebuah mobil. Tiyo terdiam ketika melihat lelaki dalam mobil terebut mencium kening Diana.
      “Apakah kau tau DIA aku sakit disini melihat kau seperti itu?” ucap Tiyo sambil memalingkan mukanya.
      Tak lama Diana dan Lelaki tersebut pergi, Tiyo masih terdiam di tengah ramai orang-orang yang lalu lalang disekitarnya. Tak ada kata yang tepat untuk menggambarkan rasa kecewa yang dirasakan Tiyo saat itu sedih yang amat sangat ia rasakan apalagi mengingat kata-kata setia yang di ucapkan Diana selama ini.
      Tiyo bergegas pergi dan melanjutkan kehidupanya karena dia sadar ketika Dia terbawa sedih melihat hal yang belum pasti apa itu benar Dia akan semakin terpuruk dan jatuh kedalam jurang kegagalan.
      Di Kampus ia bertemu Sati seorang wanita yang selalu dikagumi Tiyo sejak SMP ia kagumi bukan karena Tiyo menyukai gadis manis tersebut tetapi lebih mengagumi kepribadiannya yang disiplin, pintar, dan bersifat dewasa.
      ”Ae...?”sapa Sati sambil memanggil Tiyo
      ”Ae... kuliah disini juga kamu?” tanya Tiyo dengan sedikit malu
      ”Ya ni dah lama gak ketemu ternyata satu kampus... heheheh.”
      ”Apa kabar kamu Tiyo?”
      ”Ya beginilah ku!” jawab Tiyo dengan pelan.
Ketika asik berbincang mengenai kegiatan mereka, biasa bicaraan seorang sahabat kepada sahabat yang telah lama tak berjumpa, tapi dalam salah satu pertanyaan Tiyo terdiam.
      “Bagaimana kabar Diana sudah ketemu kamu?” tanya Sati dengan sedikit tertawa.
Tiyo terdiam dan menundukan kepalanya, sambil memandang sapu tangan pemberian Diana ia memikirkan jawaban apa yang tepat untuk menjawab pertanyaan Sita tadi.
      ”Sudah kok dia baik-baik aja malah tambah cantik Dia…hehehe!” jawab Tiyo dengan sedikit ragu dengan jawabanya tersebut.
      Keesokan harinya seperti biasa Tiyo menunggu di halte bus depan tempat tinggalnya, tiba-tiba ia melihat Diana naik mobil bersama pria yang kemarin menjemput Diana Tiyopun hampir mengejarmereka tetpai bus yang telah lama ia tunggu telah terlihat di perempatan dekat halte ia pun berhenti.
      ”Bodohnya Aku hampir mengejar mereka!” kata tiyo dalam hati.
      Di dalam bus ia melihat Sati duduk tapi Sati sepertinya tak menyadari bahwa yang duduk disampingnya ialah Tiyo karena ia terlihat melamun. Tiyo dengan sedikit terlihat tersenyum dari bibirnya melihat Sati yang sedang melamun.
      ”Assalamualaikum?” Sapa Tiyo dengan sedikit mengejutkan Sati.
      ”Waalaikumsalam.” Jawab Sati dengan terkejut.
      Dengan nafas terengah-engah dan menahan malu pada Tiyo, ia pun memukul-mukul lengan Tiyo pelan, tapi Tiyo hanya terdiam melihat wajah Sati yang saat itu terlihat sangat manis. Tanpa terasa telah sampai di depan Kampus, Mereka berduapun turun bersama sambil berjalan dilorong-lorong ia melihat wajah Sati yang sedang menjelaskan mengenai pengalamanya di Bandung selama ini.
      Sambil makan cemilan ia berjalan menuju rumahnya, tapi ia terhenti karena melihat Diana dan Pria yang sering bersamanya berdiri di depan gerbang Rumahnya, tapi ia beranikan diri untuk menemui Diana
      ”hi... apa kabar? Lama banget gak ketemu tambah ganteng aja kamu? Tanya Diana dulu sambil nyapa Tiyo.
      Tiyo hanya terdiam mendengar sapaan Diana. Lalu Tiyo mengajak Diana masuk gerbang tapi menyuruh Pria yang selalu bersama Diana menunggu di luar gerbang
      ”Kabarku baik, ku mau tanya siapa Dia? Selama Aku di Bandung sering banget Aku lihat kamu sama dia dekat banget. Apa jangan-jangan...”belum selesai ku bertanya
      ”Sudah jangan Kau teruskan Aku tau yang Kamu fikirkan tapi itu semua salah!” jawabnya sebelumku selesai bertanya.
      ”Lalu siapa Dia?”
      ”Dia adalah orang yang selalu membantuku mencari kabar tentangmu dan Dia juga yang menunjukan Kamu tinggal disini, Kamu harus tau itu!”
      ”Benarkah itu?”tanyaku dengan sedikit senyum bahagia di wajah
      ”Kau tak percaya? Jawabnya meyakinkan
      Aku persilahkan Diana dan temanya tersebut masuk, baru beberapa menit kami bertiga mengobrol datang Sati!
      ”Tiyo ? apa Kamu dirumah?” salamnya dari luar pintu yang kebetulan Tiyo tutup.
      ”Ya aku dirumah masuk ja Sat..!”
      Setelah masuk Sati terkejut. Ternyata pria yang selalu bersama Diana adalah kekasih Sati
      ”Ngapain Kamu disini pah?” tanya Sati terkejut
      ”Nganter Diana.”
      Owalah.....Wah pas banget ya lok gini kan bisa jadi pasangan-pasangan yang akur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kritik dan Saran

Iklan